SERANG – Program pembuatan situs web desa yang digagas oleh Pemerintah Desa se-Kabupaten Serang pada tahun 2022 menuai keluhan dari masyarakat. Meski digadang-gadang untuk meningkatkan pelayanan publik melalui teknologi digital, manfaat program tersebut hingga kini belum dirasakan.
Salah seorang perangkat desa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa program tersebut terkesan sia-sia. "Kita sudah bayar puluhan juta dan mengikuti pelatihan untuk pengelolaan web. Namun, sampai sekarang kami belum diberikan akses untuk masuk ke dalam web tersebut, padahal sudah berjalan dua tahun, " ujarnya.
Menurutnya, persoalan ini diperparah dengan permintaan penganggaran kembali untuk program serupa di tahun 2023 dengan nilai yang lebih besar. "Kami pernah diminta menganggarkan lagi, tapi kami menolak karena merasa program ini tidak memberikan hasil yang jelas, " tambahnya.
Ia pun berharap ada kejelasan mengenai program yang dianggap mubazir tersebut. "Kami ingin program web desa ini tidak hanya sekadar formalitas. Sudah dua tahun berjalan, tetapi belum ada output yang nyata, " tegasnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai keluhan tersebut. Program web desa yang semestinya mendukung optimalisasi layanan publik justru menjadi sorotan karena dianggap tidak efektif dalam pelaksanaannya.
(Red)